A. Konsep Teori Belajar Disiplin Mental
Teori belajar disiplin mental
berkembang sebelum abad ke-20. Teori ini tanpa dilandasi eksperimen, dan hanya
berdasar pada filosofis atau spekulatif. Walaupun berkembang sebelum abad
ke-20, namun teori disiplin mental sampai sekarang masih ada pengaruhnya,
terutama dalam pelaksanaan pengajaran di sekolah-sekolah. Teori disiplin mental
lebih menekan pada keterlibatan psikis, sedangkan fisik tidak terlalu
berpengaruh Teori ini menganggap bahwa secara psikologi individu memiliki
kekuatan, kemampuan atau potensi-potensi tertentu. Belajar adalah pengembangan
dari kekuatan, kemampuan dan potensi-potensi tersebut..
Disiplin mental juga dikenal
dengan ungkapan disiplin formal. Gagasan utama dalam teori disiplin mental
adalah pada otak (mind), yang diangankan sebagai benda nonfisik, yang terbaring
tidak aktif (dorman) lalu ia dilatih.
(Shermis, S. Samuel, n.y. How to discipline your mind.) Seperti halnya
otot-otot fisik yang bisa kuat jika dilatih secara bertahap dan terus menerus
serta dengan porsi yang memadai, maka otot-otot pikiran atau otak pun demikian
halnya. Ia bisa kuat dalam arti lebih tinggi kemampuannya jika dilatih secara
bertahap dan memadai. Disini Kecakapan pikiran atau otak seperti ingatan,
kemauan, akal budi (reason), dan ketekunan, dianggap sebagai
"otot-ototnya" pikiran atau otak tadi. Dalam teori disiplin mental, belajar atau
perubahan perilaku ke arah yang berkualitas diartikan sebagai pemerkuatan
(strengthening), atau pendisiplinan kecakapan berpikir (otak), yang pada
akhirnya menghasilkan perilaku kecerdasan.
B. Landasan Teori Belajar Disiplin Mental
1.
Humanisme klasik yang berpandangan
bahwa setiap individu itu memiliki potensi yang harus dilatih agar dapat
terealisasikan.
2.
Psikologi kecakapan yang menggambarkan
perbedaan dalam menilai bentuk dalam latihan mental. Psikologi kecakapan ini
berhubungan dengan skill yang dimiliki setiap individu.
C. Prinsip
Teori Belajar Disiplin Mental
1.
Faculty Psychology
• Tiap individu memiliki sejumlah daya, dan
dikembangkan melalui latihan-latihan dan berbagai bentuk pengulangan.
• Belajar identik dengan mengasah otak.
2.
Herbartisme
• Belajar adalah mengusahakan adanya
tanggapan-tanggapan yang tersimpan dalam kesadaran yang akan membentuk suatu
struktur tanggapan.
3.
Naturalisme Romantik
• Manusia adalah baik dan aktif
• Berpusat pada perasaan dan kemanusiaan
• Belajar adalah mengkondisikan lingkungan
• Merupakan proses aktualisasi
D. Rumpun
Teori Belajar Disiplin Mental
1.
Teori disiplin mental Theistic, berasal dari
psikologi daya seperti mengamati, menganggap, mengingat, berfikir, memecahkan
masalah dan sebagainya.
2.
Teori disiplin mental Humanistik, lebih
mementingkan keseluruhan – keutuhan.
3.
Teori disiplin mental Naturalisme, teori ini
mempunyai potensi atau kemampuan untuk berbuat atau melaksanakan tugas, tetapi
juga memiliki kemauan dan kemampuan untuk berkembang dan belajar sendiri.
4.
Teori disiplin mental Apresiasi, teori ini
membantu anak untuk mempunyai kemampuan untuk mempelajari sesuatu dan menguasai
pengetahuan selanjutnya. Demikian seterusnya, semakin tinggi pula masa
apresiasinya.
E. Tujuan
Teori Belajar Disiplin Mental
1.
Menghasilkan manusia yang memiliki
pengetahuan unggul di bidang yang dikerjakannya atau dilatihnya secara
disiplin.
2.
Menambah pengetahuan untuk perubahan
individu secara menetap dan berdasarkan pengalaman dalam proses belajar
mengajar.
F. Tokoh
Teori Belajar Disiplin Mental
1.
Christian wolff
(1679-1754)
Seorang ahli filsafat jerman,
berpendapat bahwa pikiran atau otak manusia mempunyai kecakapan yang jelas dan
berbeda-beda. Pada saat tertentu, pikiran berada pada satu kegiatan khusus, dan
pada saat lain terkadang sebagai bagian dari satu aspek kegiatan tertentu.
Menurut wolff, kecakapan dasar
yang umum adalah pengetahuan (knowing), perasaan, ingatan, dan akal budi inti.
Sedangkan kecakapan akal budi (reasoning) meliputi kemampuan menggambarkan
perbedaan-perbedaan dan menafsirkan atau menilai bentuk
2.
Plato
Pada abad ke-4 sebelum masehi,
plato percaya bahwa disiplin atas latihan mental dalam matematik dan filsafat
merupakan persiapan terbaik seseorang dalam berperilaku dengan masyarakat.
Ada lima buah kecakapan yang
berbeda-beda menurut plato. Kecakapan yang paling besar dan paling unik yang
dimiliki manusia adalah akal budi (reason). Kecakapan yang dimiliki manusia
antara lain ; vegetative (tumbuh, berkembang), appetitive (nafsu, keinginan),
sensory (indra), dan locomotive (gerak).
3.
Aristoteles
Pada abad ke-4 sebelum masehi,
Aristoteles telah menerangkan bahwa ingatan (recollection) tentang suatu item
pengetahuan dipermudah oleh penghubungan atau komunikasi item atau ide tersebut
dengan orang lain ketika ia mempelajarinya.
Ia mempertahankan empat jenis
asosiasi atau koneksi harus membantu atau memperkuat ingatan. Keempat jenis
asosiasi yang dimaksud adalah ; kebersamaan satu ide dengan ide lainnya,
keberangkaian ide dalam satu seri, kesamaan ide, dan perbedaan ide
4.
J.J Rousseau
Menurut J.J Rousseau, secara
subjektif setiap manusia komunikan itu bebas. Ia mempunyai kebebasan untuk
memilih dan bertanggung jawab atas dunianya. Ia sendiri yang bertindak sebagai
arsitek dan pembangunan kehidupannya.
Lebih jauh Rousseau beranggapan
bahwa dunia anak-anak lebih membutuhkan hal-hal yang praktis, bukannya
pengajaran dan instruksional. Guru harus sering bertanya dan terus membuat
pertanyaan-pertanyaan instruksional kepada murid-muridnya, daripada hanya
menjelaskan sesuatu yang belum diketahui murid sebelumnya.
G. Implementasi Teori
Belajar Disiplin Mental dalam Pembelajaran Ilmu Sosial (tingkat SMP)
1.
Pembelajaran Ekonomi Guru memberikan materi
pembelajaran tentang sistem perilaku ekonomi dan kesejahteraan denganmemberikan
pengertian tentang sistem berekonomi, ketergantungan, sesialisasi dan pemberian
kerja,perkoperasian, kewirausahaan, dan pengelolaan keuangan perusahaan.
Materi-materi tersebut dapatdisampaikan siswa dengan menerangkan atau
mengunakan buku dan diakhir pembelajaran siswamengerjakan LKS sebagai tes hasil
evaluasi.
2.
Pembelajaran SejarahGuru dapat menggunakan gambar
dan media lain dengan memberikan materi tentang dasar-dasar ilmusejarah, fakta,
peristiwa dan proses sejarah. Siswa diakhir pembelajaran diminta untuk
menerangkankembali tentang pembelajan tersebut agar lebih memperdalam materi
pembelajaran bagi siswa lainnya.
3.
Pembelajaran GeografiGuru dapat menggunakan peta
dan diskusi tentang materi sistem informasi geografi, interaksi gejala fisikdan
sosial, struktur internal suatu temat, interaksi keruangan dan persepsi
lingkungan dan kewilayahan.Guru dapat memberikan tugas dengan mempelajari
materi lain untuk memerdalam materi.
4.
Pembelajaran PKnGuru dapat mengunakan strategi
belajar kelompok, untuk membahas tentang persatuan bangsa, nilai dannorma, hak
asasi mausia, kebutuhan hidup, kekuasaan dan politik, masyarakat demokratis,
Pancasila dakonstitusi negara serta globalisasi. Guru kemudian dapat bertanya
kepada siswa satu persatu untukmenjawab pertanyaa dari guru untuk mengukur
kedalaman pemahama materi.
H. Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar
Disiplin Mental
1.
Kelebihan
Peserta didik dapat menemukan potensi
yang ada pada dirinya dengan adanya aktualisasi diri serta pengkondisian
lingkungan yang nyaman sehingga peserta didik akan mampu melahirkan
kreativitasnya.
2.
Kekurangan
Peserta didik merasa tertekan dengan
adanya dorongan atau banyaknya stimulus yang diberikan pendidik secara terus
menerus yang menginginkan agar potensi peserta didik segera teraktualisasi.
Referensi:
0 komentar:
Posting Komentar